Sumber : https://irwanto.id/buah-rao-dracontomelon-dao-pohon-maluku-penyebaran-pemanfaatan-dan-budidaya/
Klasifikasi
Kingdom | : Plantae |
Divisi | : Spermatophyta |
Sub Divisi | : Angiospermae |
Kelas | : Dicotyledoneae |
Ordo | : Sapindales |
Suku | : Anacardiaceae |
Genus | : Dracontomelon |
Spesies | : Dracontomelon dao |
Nama Indonesia :Dau, Dahu, Rau (Jawa), Basuong, Singkuwang (Sumatera),Sengkuang (Kalimantan), Rao, Rau (Sulawesi), Dau, Rau (Bali, NTB, NTT), Rau, Sakuan (Maluku) dan Basuong (Papua)
Nama Internasional : Argus Pheasant Tree
Habitat
Dao dapat ditemukan tumbuh di hutan tropis di Semenanjung Malaya, Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, Kepulauan Sunda Kecil, Jawa, Sulawesi, dan Maluku.
Deskripsi
Rao dengan nama ilmiah Drancontomelon dao (Blanco) Merr & Rolfe termasuk dalam famili Anacardiaceae, mempunyai habitus pohon sedang sampai besar, sering menggugurkan daun, ketinggian pohon dapat mencapai 55 m dengan diameter pohon dapat mencapai 3 m. Jenis ini tumbuh tersebar dalam hutan primer atau hutan sekunder, terutama pada dataran rendah. Secara alami tumbuh pada daerah dengan curah hujan yang tinggi (1.800-2.900 mm/tahun). Tumbuh pada berbagai macam tipe tanah seperti gley humus, organosol, podsolik merah kuning atau tanah aluvial pada daerah rawa. Batang utama silindris, lurus, kadang-kadang berbuncak, tinggi bebas cabang dapat mencapai 20-25 m, dan diameter pohon dapat mencapai 150 cm. Banir tipis dan jelas, tinggi sampai dengan 6-8 m; permukaan pepagan luar licin, kecuali adanya sisik-sisik cokelat kekuning-kuningan atau abu-abu yang terkelupas tidak teratur. Takikan batang pepagan tebalnya 7-10 mm, lunak, berwarna kuning cokelat atau kuning terang, mengeluarkan getah cair merah jambu pucat. Daun majemuk menyirip, tersusun spiral, mengelompok di ujung ranting, anak daun berhadapan/berseling agak tidak simetris, bangun daun bulat telur sampai lonjong, tepi daun rata dengan bagian bawah helaian anak daun dormatia, daun berbulu dan kadang tidak berbulu. Bunga berukuran sangat kecil (diameter 2 mm), panjang 7-10 mm, panjang gagang bunga hingga 50 cm, bercuping 5, kuning kehijauan, kelopak berambut. Buah berbentuk bulat oval, diameter 2,5-3,8 cm, berwarna hijau waktu muda dan kuning kecokelatan waktu matang. Biji bersifat rekalsitran, dalam 1 kg terdapat 520-620 biji. Pohon berbuah sepanjang tahun, dan buah masak pada bulan April sampai Juni dan buah jatuh mulai bulan Juni sampai Juli. Bentuk tajuk membulat. Batang Pohon Buah Rao.
Kegunaan
Beberapa manfaat kesehatan yang dikaitkan dengan buah dao meliputi sifat anti-inflamasi dan antioksidan. Senyawa-senyawa ini dapat membantu meredakan peradangan, melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan oksidatif, dan mendukung fungsi pencernaan. Di beberapa budaya, buah dao juga digunakan secara topikal untuk masalah kulit, seperti gigitan serangga.
Pustaka
Irwanto, A. Tuhumury, A. Sahupala, L. Pelupessy, M. Loiwatu, L. Siahaya, F. Tetelay dan R. Oszaer. 2019. POHON MALUKU. Penyebaran, Pemanfaatan dan Budidaya. Pattimura University Press. Ambon. ISBN: 978-602-5943-11-9. Hal. 57-59.