Buni – Antidesma bunius (L.) Spreng

      No Comments on Buni – Antidesma bunius (L.) Spreng

Klasifikasi :
Kingdom: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Euphorbiales
Famil: Euphorbiaceae
Genus: Antidesma
Spesies: Antidesma bunius (L.) Spreng

Kegunaan :
– Bagian buah yang masak berkhasiat sebagai obat darah kotor
– Bagian daun berkhasiat sebagai penambah stamina
– Bagian akar berkhasiat sebagai obat disentri

Deskripsi :
Antidesma bunius adalah tanaman hias yang menarik, tidak banyak menuntut, selalu hijau. Kadang-kadang berupa semak, biasanya berupa pohon yang dapat tumbuh setinggi 30 meter, meskipun biasanya lebih kecil. Pada spesimen yang lebih besar, batangnya bisa berdiameter hingga 1 meter dan tidak bercabang sepanjang 10 meter. Biasanya lurus, tetapi sering kali bergalur atau dengan penopang yang tingginya bisa mencapai 3 meter dan lebar 10 cm. Buah yang dapat dimakan ini sangat dihargai di banyak wilayah Asia, karena buah ini dipanen dari alam dan juga sering dibudidayakan di pedesaan dan kebun rumah. Buahnya terkadang dijual di pasar lokal. Pohon itu terkadang ditanam sebagai tanaman hias

Bahaya yang diketahui :
Kulit kayunya mengandung alkaloid beracun

Jangkauan :
Asia Timur – Cina, India, Myanmar, Thailand, Laos, Vietnam, Malaysia, india, Filipina, Nugini, Australia bagian utara hingga Kepulauan Pasifik.

Habitat :
Hutan basah yang selalu hijau, hutan dipterocarpaceae dan hutan jati; di tepi sungai, di tepi hutan, di sepanjang tepi jalan; di semak bambu; di kawasan semi budidaya dan budidaya; di habitat yang teduh atau terbuka; biasanya pada vegetasi sekunder tetapi juga pada vegetasi primer

Obat :
Daunnya bersifat sudorific dan digunakan untuk mengobati gigitan ular di Asia. Daun dan akarnya digunakan sebagai obat luka traumatis.

Pemanfaatan Agroforestri:
Spesies pionir alami, sering ditemukan pada tahap awal suksesi hutan sekunder dan juga menyerang padang rumput marginal. Pohon itu kadang-kadang digunakan dalam proyek reboisasi. Spesies ini tampaknya merupakan pilihan yang sangat baik sebagai pionir dalam membangun kawasan hutan, lebih disukai jika digunakan di wilayah aslinya karena kecenderungannya untuk menyerang habitat.

Penggunaan lainnya :
Kulit kayunya menghasilkan serat yang kuat untuk tali dan tali pengikat. Kayunya telah dihaluskan secara eksperimental untuk membuat karton. Kayunya berwarna kemerahan dan keras. Jika direndam dalam air menjadi berat dan keras. Dinilai untuk bangunan umum, meskipun tidak terlalu tahan lama jika bersentuhan dengan tanah dan juga rentan terhadap serangan rayap.

Perambatan :
Benih – Kapan pun benih digunakan, benih memerlukan waktu sekitar satu bulan setelah pemasakan dan kemudian dapat disemai di bawah naungan tanpa perlakuan awal. Benih segar memerlukan perlakuan awal dengan asam sulfat selama 15 menit dilanjutkan dengan perendaman dalam air selama 24 jam. Kelangsungan hidupnya sekitar 3 – 70%. Buah A.bunius yang dikupas dan dikeringkan dapat disimpan selama 2 – 5 tahun dalam wadah kedap udara tanpa penurunan viabilitas benih yang serius. Perbanyakan secara vegetatif lebih disukai karena bibit tidak dapat dipastikan jenis kelaminnya dan tidak dapat ditanam selama beberapa tahun. Potongan kayu hijau. Lapisan udara. Tanaman sudah bisa mulai berproduksi ketika berumur tiga tahun. Okulasi.

Referensi :
Anonim. 2023. http://plantamor.com/species/info/antidesma/bunius#gsc.tab=0. Diakses tanggal 28 Agustus 2023
Anonim. 2023. https://tropical.theferns.info/viewtropical.php?id=Antidesma+bunius. Diakses tanggal 28 Agustus 2023

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *