Sumber : https://identify.plantnet.org/id/k-world-flora/species/Polyscias%20fruticosa%20(L.)%20Harms/data
Klasifikasi
Kingdom | : Plantae |
Divisi | : Spermatophyta |
Sub Divisi | : Angiospermae |
Kelas | : Dicotyledoneae |
Ordo | : Apiales |
Suku | : Araliaceae |
Genus | : Polyscias |
Spesies | : Polyscias fruticosa |
Nama Indonesia : Kedondong laut, Daun papéda papua (Ambon), Kadondong laut, Kadondong cina (Sunda), Kedondong laut (Jawa), Kadundung patedhan (Madiun)
Nama Internasional : Polyscias fruticosa
Habitat
Daun berlangkas berasal dari daerah Pasifik dan telah tersebar luas hingga ke Eropa. Di Jawa, daun berlangkas sering ditanam sebagai tanaman pembatas dan hias. Masyarakat Indonesia menggunakan daunnya sebagai lalapan ataupun dimasak, sedangkan di Kamboja, tanaman ini digunakan untuk membuat dupa oleh para biksu Buddha.
Deskripsi
Akar tunggang berwarna cokelat. Batang tegak, berkayu, bulat dan hijau kekuningan. Daun bulat telur, rata atau keriting, tepinya bergerigi halus tersusun ganda. Bunga berjumlah 5-8 kuntum yang tersusun dalam payung dan perhiasan bunganya berwarna hijau dan berukuran kecil. Buah tergolong buah buni, bulat dan berwarna hijau keunguan. Biji bulat pipih berwarna hitam. Daun berlangkas, mapun daun kedondong ini adalah perdu tegak[2] atau pohon kecil yang tingginya mencapai 2-3 m. Batangnya ini tegak, berkayu, bulat, dan hijau kekuningan. Daunnya bulat telur, rata atau keriting, tepinya bergerigi halus tersusun ganda. Pertulangan daun menyirip, berukuran 8–15 cm × 3–7 cm.[3][4] Bunganya berjumlah 5-8 kuntum yang tersusun dalam payung, dan perhiasan bunganya berwarna hijau dan berukuran kecil.[5] Tumbuh di ketiak daun, kelopaknya berbentuk mangkuk, bertaju, kelopak bunga berbentuk mangkuk, mahkota bunga berbentuk bulat telur, halus, benang sari silindris, dan berwarna kuning. Buahnya tergolong buah buni, bulat, dan berwarna hijau keunguan. Bijinya bulat pipih berwarna hitam. Sedangkan akarnya tergolong akar tunggang berwarna coklat.[3]
Kegunaan
Tanaman ini dapat dijadikan sebagai tanaman hias. Akar dan daunnya dapat digunakan sebagai peluruh air seni, analgesik, dan penurun panas. Daun berguna sebagai obat antivertiginous, gangguan neuralgia, gangguan pernapasan, rematik, dan sudofirik. Pereda nyeri dan radang, antibakteri, obat asma, insomnia, menurunkan kadar gula darah, memperlancar pembuangan urine, meringankan gejala batuk, mencegah pembentukan sel kanker, membantu penyembuhan luka luar, menurunkan kolesterol darah.
Pustaka
https://www.socfindoconservation.co.id/plant/306
https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Daun_berlangkas