
Sumber : https://encrypted-tbn0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcS-tggJr3BS7vMY2ekwI-dEnSAfJYvxLKEarA&usqp=CAU
Klasifikasi
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Rosales
Suku : Rosaceae
Genus : Duchesnea
Spesies : Duchesnea indica (Andr.) Focke
Deskripsi
Tanaman tahunan herba ini terdiri dari daun basal trifoliate dengan tangkai daun panjang yang tumbuh dari mahkota akar. Tangkai daunnya memiliki bulu-bulu putih. Setiap selebaran dengan ujung tumpul berbentuk bulat telur atau bulat telur, dengan panjang sekitar ¾–1¾” dan lebar ½–1¼”. Selebaran tengah berbentuk baji di pangkalnya. Pinggiran selebaran ini bergerigi kasar, dan mempunyai venasi menyirip yang mencolok. Permukaan daun bagian atas berwarna hijau sedang hingga tua dan tidak berbulu. Kadang-kadang, stolon berwarna hijau muda hingga ungu kemerahan muncul dari mahkota yang panjang dan ramping. Mereka memiliki rambut yang menonjol dan membentuk planlet baru di ujungnya. Mahkota juga menghasilkan satu atau lebih tangkai berbunga, masing-masing dengan satu bunga. Setiap bunga berukuran lebar sekitar ¾”, terdiri dari 5 kelopak kuning, 5 sepal hijau, banyak benang sari dengan kepala sari kuning, dan wadah kuning di tengah dengan banyak putik. Sepal segitiga kira-kira sepanjang kelopak. Tepat di bawah setiap bunga, ada adalah bracts menyebar yang berwarna hijau dan berbentuk persegi panjang. Setiap bracts memiliki 3 gigi di sepanjang tepi luarnya. Periode mekar terjadi dari akhir musim semi hingga pertengahan musim panas dan berlangsung sekitar satu bulan. Setiap bunga digantikan oleh buah berbiji merah cerah sekitar ½ ” melintangnya berbentuk bulat atau bulat telur. Ada biji-biji kecil berwarna merah tersebar di permukaannya yang agak bergelombang. Sepal menghadap ke atas di sekitar buah berbiji. Buah berbiji dari spesies ini memiliki rasa yang hambar dan tekstur agak kering. Sebuah koloni tanaman menghasilkan bunga dan buah berbiji dengan hemat, karena sebagian besar energi yang tersedia digunakan untuk reproduksi vegetatif. Sistem akar terdiri dari tajuk dengan akar sekunder kasar, yang juga menghasilkan stolon dan kemungkinan rimpang. Spesies ini mudah membentuk koloni klon.
Kegunaan
Dapat digunakan sebagai obat luka, bisul, influenza, batuk, demam, sakit tenggorokan, sariawan, TBC kelenjar, hepatitis, disentri, masalah haid, dan beberapa jenis kanker