Sumber : https://indiabiodiversity.org/observation/show/16586902
Klasifikasi
Kingdom | : Plantae |
Divisi | : Spermatophyta |
Sub Divisi | : Angiospermae |
Kelas | : Dicotyledoneae |
Ordo | : Malvales |
Suku | : Malvaceae |
Genus | : Abutilon |
Spesies | : Abutilon indicum (L.) Sweet |
Nama Indonesia : Kembang Sore, Belangan sumpa, Barulau (Palembang), Cemplok (Jawa), Jeuleupa (Aceh), Kembang sore kecil (Maluku), Gandera ma cupa (Ternate).
Nama Internasional : (India Abutilon)
Habitat
Kembang sore dapat ditemukan di tepi jalan, semak rendah, sabana, tepi danau, tepi pantai, bukit pasir dan tepi jalan, mulai dari permukaan laut sampai ketinggian sekitar 1.600 m dpl. Tanaman ini biasanya tumbuh pada daerah beriklim tropis dengan suhu hangat. Pertumbuhannya menyukai tempat yang cerah atau teduh separuh hari dengan kondisi tanah yang subur dan berdrainase baik, namun toleran terhadap kondisi kekeringan dan lingkungan salin.
Deskripsi
- Batang tegak, bulat, bercabang banyak, setengah berkayu, berwarna abu-abu, puber seperti beludru, sering diwarnai dengan warna ungu, pangkal batang berkayu.
- Daun sederhana, berwarna hijau, berbentuk bulat telur-orbicular, pangkal berbentuk hati, tepi bergerigi tidak teratur, ujung daun runcing atau meruncing, letak berseling, kedua sisinya lembut seperti beludru-puber. Tangkai daun 2-4 cm, stipula subulate (berbentuk jarum) dan melengkung ke luar.
- Bunga soliter, aksila (terletak di ketiak daun). Kelopak berwarna hijau, berbentuk cakram, berbulu pendek dan halus berwarna abu-abu, lobus 5, helai kelopak bulat telur lebar, ujung runcing. Mahkota berwarna kuning, helai mahkota berjumlah 5, berukuran 7-8 mm, berbentuk segitiga-bulat telur, tabung staminal berbulu panjang dan kaku (hirsute) dengan rambut bintang. Bunga terbuka di sore atau malam hari.
- Buah berbentuk seperti bola yang ditekan, berwarna hijau, sirkular, bagian atasnya rata, ujung runcing, agak berliku-liku, dengan 11-20 karpel memancar, setiap karpel pipih, agak berbentuk seperti perahu. Buahnya hispid, bintang panjang.
- Biji reniform, jarang berbentuk bintang, puber, berwarna cokelat tua atau hitam.
Kegunaan
Mengobati dan membersihkan luka, kejang-kejang, kram, nyeri kolik, spermatorrhoea (ejakulasi yang tidak terkendali), dismenore (nyeri haid), menoragia (haid yang berlebihan), disentri dan sakit perut, menurunkan demam, meredakan radang abses, bisul, radang gusi, sakit gigi, TBC, batuk, bronkitis, sakit telinga, tinnitus (telinga berdenging), sakit badan, wasir, disuria (nyeri saat buang air kecil), melancarkan buang air kecil, mengatasi uretritis (peradangan pada saluran uretra), diabetes, borok kulit, kusta, membantu pembekuan darah, obat penenang, bersifat afrodisiak, pencahar, astringen, imunomodulator, analgesik, antimalaria, antimikroba. Berkhasiat mengobati wasir, bisul, sakit telinga, paru (bronchitis), kencing batu, rematik, sakit gigi, gusi bengkak, demam, diare, gondongan, batuk, sembelit, dan kencing nanah
Pustaka
https://www.socfindoconservation.co.id/plant/772