Strychnos ignatii P.J. Berg.

      No Comments on Strychnos ignatii P.J. Berg.

sumber : https://images.app.goo.gl/Jxcib3yEfjwty2nL8

Klasifikasi :
Kerajaan: Plantae
Divisi: Angiospermae
Kelas: Eudicot
Ordo: Gentianales
Keluarga: Loganiaceae
Genus: Strychnos
Spesies: Strychnos ignatii P.J. Berg.

Deskripsi :
Strychnos ignatii merupakan tumbuhan perdu merambat yang menghasilkan batang dengan panjang hingga 30 meter dan diameter 5 cm, yang menempel pada penyangga melalui sulur. Di Kalimantan tanaman ini terkadang lebih banyak tumbuh sebagai semak. Seringkali dipanen dari alam untuk penggunaan lokal sebagai obat, tanaman ini juga kadang-kadang dibudidayakan di Vietnam dan Filipina untuk diambil bijinya, yang merupakan sumber komersial alkaloid strychnine. Strychnine digunakan sebagai rodentisida dan obat allopathic untuk merangsang sistem saraf.

Bahaya yang Diketahui
Akarnya digunakan di Indonesia dan Malaysia sebagai racun panah, dan terkadang sebagai racun ikan

Jangkauan
Asia Timur – Cina bagian selatan, Thailand, Malaysia, Indonesia, Vietnam, Filipina.

Habitat
Hutan terbuka di atas batu kapur, semak belukar, kadang-kadang di sepanjang tepi sungai pada ketinggian 400 – 800 meter. Biasanya ditemukan di hutan lebat, sering di hutan dipterocarpaceae di tanah berpasir atau di hutan hujan campuran, kadang di tepi sungai

Detail Budidaya
Tumbuhan daerah tropis, ditemukan pada ketinggian hingga 1.500 meter. Tumbuh paling baik di tanah berpasir.

Kegunaan yang Dapat Dimakan
Daging buahnya konon bisa dimakan. Daging buahnya yang lunak memiliki bau seperti labu. (Laporan ini tidak menyatakan bahwa buah ini dapat dimakan). Buah bulat berwarna pucat kekuningan hingga coklat berdiameter 10 cm atau lebih.

Obat
Meski beracun, tanaman ini sering digunakan dalam pengobatan tradisional dan bijinya telah menjadi obat resmi di berbagai farmakope. Biji dan kulit kayunya telah diresepkan sebagai obat perut, obat penurun panas, antikolerik dan tonik. Mereka dilaporkan efektif dalam pengobatan beberapa bentuk kelumpuhan. Di Thailand, biji, akar dan kayunya digunakan sebagai obat perut, obat penurun panas dan untuk mengobati malaria. Di India, bijinya telah digunakan untuk mengobati muntah-muntah, kolera, asma, penyakit gembur-gembur dan rematik, serta sebagai tonik dan obat cacing. Dikombinasikan dengan aromatik, mereka digunakan dalam pengobatan kolik. Benihnya diperdagangkan secara komersial sebagai sumber strychnine. Daunnya digunakan untuk mengobati diabetes. Daunnya digunakan sebagai tapal untuk mengelupas luka dan bisul, terutama jika terdapat belatung. Kulit akarnya digiling menjadi pasta halus dengan air jeruk nipis dan dibuat menjadi pil yang konon merupakan pengobatan efektif untuk kolera. Kayunya digunakan dalam pengobatan disentri, demam dan pencernaan yg terganggu

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *