Tapak dara – Catharanthus roseus (L.) G.Don

      No Comments on Tapak dara – Catharanthus roseus (L.) G.Don

Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Sub Divisi : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Gentianales
Suku : Apocynaceae
Genus : Catharanthus
Spesies : Catharanthus roseus (L.) G.Don
Nama lokal : Tapak dara

Deskripsi :  Habitus tapak dara berupa tumbuhan semak, termasuk tumbuhan tahunan, tingginya sekitar 1-2 m, memiliki batang berkayu, bulat, bercabang, beruas-ruas dan berwarna hijau. Daun tapak dara tergolong daun tunggal dengan letaknya silang berhadapan, mempunyai morfologi bulat telur dengan ujungnya terdapat getah dan pangkal tumpul, tepi rata, mengkilap, memiliki tangkai dengan panjang 2-6 cm, lebar daun 1-3 cm, pertulangan menyirip, serta berwarna hijau. Bunga tapak dara ialah jenis bunga tunggal, terletak di ketiak daun, memiliki mahkota berbentuk trompet, panjang tangkai 2,5-3 cm, memiliki kelopak bertajuk lima, berbentuk runcing, benang sari berjumlah
lima, kepala sari berwarna kuning, dan tangkai putik putih. Buahnya kotak dengan bentuk pipih, ketika masih muda berwarna hijau setelah tua maka akan berwarna coklat [1].

Manfaat : Mengobati luka bakar, leukimia

Pemakaian : Untuk leukemia, siapkan 20-25 gram daun tapak dara kering, adas pulawaras, kemudian direbus dengan 1 liter air dan disaring, dan diminum 2 kali sehari, pagi dan sore.

Untuk mengobati luka bakar, siapkan beberapa daun tapak dara, 0,5 genggam beras, kemudian rendam dengan air, kemudian ditumbuk bersama-sama sampai halus, dan ditempelkan pada luka bakar.

Perhatian :

Tidak dianjurkan pada wanita hamil dan menyusui

Referensi:
[1] Suraduhita, Ayu. (2017). Sitotoksisitas Ekstrak Etanol Daun Tapak Dara (Catharanthus roseus (L.) G. Don.) Terhadap Cell Line Kanker Serviks (HeLa) Dan Cell Line Kanker Payudara (MCF-7). S1 thesis, UAJY.

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *