Sumber : https://plants.ces.ncsu.edu/plants/cinnamomum-verum/
Klasifikasi
Kingdom | : Plantae |
Divisi | : Spermatophyta |
Sub Divisi | : Angiospermae |
Kelas | : Dicotyledoneae |
Ordo | : Laurales |
Suku | : Lauraceae |
Genus | : Cinnamomum |
Spesies | : Cinnamomum verum J. Presl. |
Nama Indonesia : Keningar, Kayu manis
Nama Internasional : Cinamon
Habitat
Cinnamomum verum atau dikenal pula dengan Cinnamomum zeylanicum dapat tumbuh dengan baik di daerah-daerah dengan ketinggian di bawah 500 mdpl (Suryani, 2009). Tanaman kayu manis membutuhkan iklim yang hangat dan lembab, bukan keadaan yang panas dan dingin yang ekstrem. Keadaan kekeringan yang berkepanjangan harus dihindari dan frekuensi hujan yang optimal adalah 150 hari per tahun atau >2000 mm. Temperatur yang sesuai adalah 270C rata-rata per tahun. Dataran yang berbatu tidak cocok untuk tanaman kayu manis. Tanaman ini juga harus dihindari dari genangan air, karena dapat menyebabkan kualitas tanaman yang tidak diharapkan, rasa yang pahit, dan aroma yang berkurang (Orwa, 2009).
Deskripsi
Kayu manis memiliki pohon yang berwarna hijau yang tingginya mencapai 8-17 m di alam liar. Pada masa panen, batangnya keras dengan diameter 30-60 cm dengan kulit batang yang tebal dan memiliki daun yang kasar dengan panjang 11-16 cm dan ujung yang runcing. Tangkai daun memiliki panjang 1-2 cm dan beralur pada permukaan atas. Lamina biasanya 5-18 x 3-10 cm, bulat telur atau elips. Terkadang terlihat 3 atau 5 bentukan seperti vena membujur ditemukan di dasar lamina dan berjalan hampir ke ujung daun. Daun kayu manis tunggal, berbentuk lanset, ujung dan pangkal runcing, tepi rata, panjang 4-14 cm, lebar 1-6 cm, pertulangan daun melengkung, berbau harum ketika diremas, warna daun ketika muda merah pucat, dan setelah daun tua menjadi berwarna hijau. Terdapat pula bunga-bunga yang berwarna kekuningan yang berbentuk tabung dengan 6 lobus. Bunga majemuk, berbentuk malai, tumbuh di ketiak daun, berambut halus, tangkai panjang 4-12 mm, benang sari dengan kelenjar di tengah tangkai sari, mahkota panjang 4-5 mm, dan berwarna kuning. Ukuran buahnya memiliki panjang ± 1 cm, ketika masih muda berwarna hijau dan setelah tua menjadi berwarna hitam. Bijinya kecil-kecil, bulat telur, masih muda berwarna hijau dan setelah tua menjadi berwarna hitam. Akar pohon tunggang dan berwarna coklat. Terdapat pula bagian yang penting dan banyak diteliti kandungannya adalah kulit batangnya (Orwa, 2009).
Kegunaan
Bagian kayu atau batangnya berkhasiat sebagai obat diare, pembangkit nafsu makan serta obat rematik.
Pustaka
https://eprints.umm.ac.id/41187/3/jiptummpp-gdl-ingeamalia-47046-3-bab2.pdf