sumber : http://wikipedia.com
Klasifikasi
| Kingdom | : | Plantae |
| Divisi | : | Pteridophyta |
| Subdivisi | : | Angiospermae |
| Kelas | : | Filicinae |
| Ordo | : | Filicales |
| Suku | : | Nephrolepidaceae |
Nama Indonesia
Indonesia : tanaman paku
Morfologi:
Tanaman Nephrolepis umumnya memiliki morfologi yang serupa. Mereka adalah tumbuhan paku yang tumbuh dalam bentuk daun berbulu.
Daun Nephrolepis berbentuk pinnatifid atau bipinnatifid, yang berarti terdiri dari sejumlah daun kecil yang tersusun seperti bulu dengan tangkai panjang.
Daun-daun ini dapat tumbuh dalam kelompok besar dan menciptakan penampilan berumpun yang subur.
Habitat:
Nephrolepis tumbuh baik di lingkungan lembap dan cenderung ditemukan di habitat-habitat berawa, hutan hujan, dan daerah yang memiliki kelembapan tinggi.
Mereka sering ditemukan tumbuh sebagai tanaman hias dalam pot atau wadah di lingkungan urban, seperti rumah, kantor, atau taman kota.
Persebaran:
Tanaman Nephrolepis tersebar luas di seluruh dunia dan ditemukan di banyak negara yang memiliki iklim yang mendukung pertumbuhannya.
Beberapa spesies Nephrolepis merupakan tanaman asli di berbagai bagian dunia, seperti Amerika Selatan, Afrika, dan Asia Tenggara.
Kegunaan:
Nephrolepis sering digunakan sebagai tanaman hias dalam lansekap dan interior. Daun-daunnya yang rimbun dan tampilan yang subur membuatnya populer sebagai tanaman hias indoor atau taman dalam ruangan.
Selain kegunaannya sebagai tanaman hias, beberapa spesies Nephrolepis juga digunakan dalam pengobatan tradisional di beberapa budaya. Mereka diyakini memiliki sifat-sifat penyembuhan dan dapat digunakan dalam pengobatan herbal.
Beberapa spesies Nephrolepis juga digunakan dalam sistem pertanian hidroponik karena kemampuannya untuk menyerap kelembaban dari udara.