Klasifikasi
Kingdom | : Plantae |
Divisi | : Pteridophyta |
Sub Divisi | : Angiospermae |
Kelas | : Filicinae |
Ordo | : Filicales |
Suku | : Pteridaceae |
Genus | : Pteris |
Spesies | : Pteris vittata L. |
Nama Indonesia : Paku Pedangan
Nama Internasional : (Chinese Brake Fern)
Habitat
Pteris vittata tersebar sangat luas mulai dari ekosistem tropis dan subtropis (Winter dan Amoroso 2003). Pteris vittata dapat hidup dari ketinggian 0 – 2000 m dari permukaan laut (m dpl) (FraserJenkins 2008; Saputra dan Qotrunnada 2011). Jenis ini termasuk paku epilitik yang memiliki daya tahan yang tinggi terhadap pengaruh lingkungan, menyukai cahaya matahari dan lingkungan alkalin. Pteris vittata biasa tumbuh di sepanjang pinggiran jalan, di hampir semua substrat berkapur seperti batu tua, trotoar dan celah bangunan, dapat hidup pula pada ekosistem savana, hutan tropis campuran dan pegunungan hingga ketinggian 1800 mdpl (Ruma 2002).
Deskripsi
- Daun: Daun Pteris vittata adalah ciri khasnya. Mereka berbentuk panjang, lancet atau oval, dengan ujung yang meruncing. Daun-daun ini biasanya memiliki panjang sekitar 15-60 sentimeter dan lebar sekitar 4-10 sentimeter. Permukaan daun biasanya berwarna hijau terang atau hijau tua, dan daunnya dapat tumbuh dalam bentuk berkelompok atau menjari.
- Batang: Batang Pteris vittata biasanya pendek, tebal, dan berbulu pada bagian pangkalnya. Batang ini tersembunyi di bawah tanah atau di bawah tanah.
- Akar: Tanaman ini memiliki sistem akar serabut yang tumbuh dangkal di dalam tanah. Akarnya memiliki kemampuan khusus untuk menyerap logam berat seperti raksa dan arsenik.
- Spora: Seperti semua tumbuhan paku, Pteris vittata berkembang biak melalui sporanya. Spora ini ditemukan pada bagian bawah daun, biasanya dalam struktur bundar yang disebut sori.
- Sori: Sori adalah kelompok spora yang terletak di bawah daun dan biasanya terlindungi oleh indusium, pelindung alami. Sori ini berperan dalam reproduksi tumbuhan paku.
Kegunaan
Sebagai tanaman hias penghalang zat-zat beracun.
Pustaka
https://ojs.uma.ac.id/index.php/biolink/article/view/799/727