Sumber : https://agrotek.id/klasifikasi-dan-morfologi-tanaman-kecubung/
Klasifikasi
Kingdom | : Plantae |
Divisi | : Spermatophyta |
Sub Divisi | : Angiospermae |
Kelas | : Dicotyledoneae |
Ordo | : Solanales |
Suku | : Solanaceae |
Genus | : Datura |
Spesies | : Datura stramonium L. |
Nama Indonesia : Kecubung
Nama Internasional : Angel’s Trumpet / Devil’s Trumpet
Habitat
Kecubung berasal dari Asia dan Afrika, kemudian tersebar meluas sampai
di Amerika (Tjitrosoepomo, 1994). Tanaman ini tumbuh di dataran rendah sampai
ketinggian 800 meter di atas permukaan laut. Tumbuh di tempat – tempat terbuka,
tanah yang mengandung pasir dan tidak begitu lembab, dengan iklim yang kering
(Sugeng, 1989). Menurut Van Steeins (1997), selain tumbuh liar di ladang-ladang,
kecubung sering ditanam di kebun halaman rumah sebagai tanaman pagar atau
tanaman hias
Deskripsi
Kecubung termasuk tumbuhan jenis perdu yang mempunyai pokok batang
kayu dan tebal, bercabang banyak, tumbuh dengan tinggi kurang dari 2 meter.
Daun kecubung berwarna hijau berbentuk bulat telur, tunggal, tipis, dan pada
bagian tepinya berlekuk lekuk tajam dan letaknya berhadap-hadapan. Ujung dan
pangkal daun meruncing dan pertulangannya menyirip (Tampubolon, 1995).
Bunga tunggal menyerupai terompet dan berwarna putih atau lembayung, panjang
bunga lebih kurang 12-18 cm, bunga bergerigi 5-6 dan pendek 3-5 cm. Tangkai
bunga sekitar 1-3 cm, kelopak bunga bertajuk 5 dengan tajuk runcing. Tabung
mahkota berbentuk corong, rusuk kuat, dan tepian bertajuk 5, tajuk di mahkotai
oleh suatu runcingan. Benang sari tertancap pada ujung dari tabung mahkota dan
sebagai bingkai berambut mengecil ke bawah. Bunga mekar di malam hari, membuka menjelang matahari tenggelam dan menutup sore berikutnya, contoh
tanaman ini dapat dilihat pada Gambar 1 di bawah ini (Anonim, 2007a).
Kegunaan
Mengobati asma, kanker, infeksi mikroba, peradangan, kolera, eksim, diare, dan sebagai obat penenang.
Pustaka