Klasifikasi :
Kingdom: Plantae
Divisi: Spermatophyta
Sub Divisi: Angiospermae
Kelas: Dicotyledoneae
Ordo: Urticales
Famili: Moraceae
Genus: Antiaris
Spesies: Antiaris toxicaria Lesch
Nama lokal : Ancar, Ipuh
Deskripsi :
Pohon berukuran sedang hingga besar; tinggi mencapai 45(-60) m, batang bebas cabang hingga 23 m dan gemang batang hingga 180 cm; kadang-kadang dengan banir sempit setinggi 3 m. Pepagan putih keabu-abuan, halus dan sedikit memecah. Pepagan bagian dalam pucat kekuningan; lateksnya berwarna kuning krem, yang segera menjadi kecoklatan dan menggumpal berbutir bila kena udara.
Ranting-ranting tebalnya 2-3 mm, berambut abu-abu keputihan. Daun penumpu 3–4 mm, berambut kuning. Daun-daun tunggal, berseling, tebal seperti kertas, jorong lonjong, 6-20 × 3,6-8,5 cm; tulang daun sekunder berjumlah 8-14 pasang; ujung daun meruncing hingga membundar; tepinya rata; pangkalnya membundar, kadang-kadang seperti jantung, umumnya tak-simetris; bertangkai 2–10 mm, berambut kuning-jingga, beralur di sisi atasnya.
Bunga jantan dalam bongkol yang cekung, garis tengah lk. 1,25 cm, bertangkai 0,8 cm, berkumpul 2-4 bongkol sekali. Bunga betina tidak dalam bongkol, namun berkumpul di ketiak. Buah berbentuk pir, garis tengah lk. 1,25 cm, merah kemudian menghitam jika masak. Biji tunggal.
Kegunaan :
Dapat menghasilkan getah sebagai racun alami untuk berburuh.
Bagian biji berkhasiat sebagai anti disentri
Referensi :
Ipuh. (2023, Agustus 19). Di Wikipedia, Ensiklopedia Bebas. Diakses pada 04:21, Agustus 19, 2023, dari https://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Ipuh&oldid=24036539