Sumber : https://images.app.goo.gl/ZeLCH32qvYCCzBo18
Klasifikasi
Kingdom | : Plantae |
Divisi | : Spermatophyta |
Sub Divisi | : Angiospermae |
Kelas | : Dicotyledoneae |
Ordo | : Chloranthales |
Suku | : Chlorantaceae |
Genus | : Chlorantus |
Spesies | : Chlorantus elatior R.Br.ex Link. |
Nama Indonesia : Harostulang (Sumatra), Uya Uyahan (Jawa).
Habitat
Menyukai iklim tropis dan subtropis, tetapi juga dapat ditemukan di daerah beriklim hangat. Tumbuh di bawah naungan pohon, terutama di hutan pegunungan pada ketinggian hingga 2.500 m dpl, sering ditemukan tumbuh di batu kapur, tetapi juga di tanah lembap di dataran rendah. Tanaman mapan dapat menahan beberapa kekeringan. Jika kekeringan ekstrim dan jangka panjang, bagian udara tanaman bisa menjadi kering seluruhnya, tetapi akar dan pangkal batang sering bertahan. Serta batang baru akan tumbuh kembali dengan cepat dan kuat, langsung setelah hujan deras pertama.
Deskripsi
Batang silindris, berwarna hijau dan halus, buku membengkak dan kadang-kadang keunguan. Daun tunggal berhadapan; tangkai daun 5-13 mm; helaian daun lebar elips atau obovate sampai obovate atau oblanceolate panjang, 10-20 × 4-8 cm, kaku seperti kertas, kelenjar, halus, pangkal runcing, tepi bergerigi, puncak berangsur-angsur menyempit menjadi berekor; tulang daun lateral 5-9 pasang. Bunga pembungan muncul di ujung batang bentuk paku, bercabang dikotomis atau racemose, tersusun kembali dalam malai, bertangkai panjang; bracts segitiga atau bulat telur. Bunga berwarna putih, kecil. Benang sari 3; penghubung konfluen dan bulat telur, tidak memanjang, bagian apikal berlobus 3; lobus tengah lebih besar, dengan kepala sari berlokus 2; lobus lateral lebih kecil, dengan masing-masing kepala sari berlokus 1; teka di bagian tengah atau apikal ikat. Ovarium berbentuk bulat telur. Buah berwarna hijau saat muda, putih saat matang, berbentuk bulat telur, berukuran 5 mm. Biji bulat berwarna putih kuning.
Kegunaan
Bagian tanaman ini memiliki banyak manfaat seperti bunganya digunakan untuk mengharumkan teh di China, daun muda dimakan mentah sebagai lalapan, daun digunakan untuk membuat minuman di Malaysia dan Indonesia, serta dijadikan pewarna alami. Selain itu, tanaman ini juga memiliki manfaat yang digunakan sebagai obat tradisional seperti bagian daun dan akarnya digunakan sebagai afrodisiak, terutama bagi wanita. Di India, jus dari cabang rebus digunakan sebagai kontrasepsi, serta akar dan kulit kayu bertindak sebagai antispasmodik saat melahirkan.