Okra – Abelmoschus esculentus (L.) Moench

      No Comments on Okra – Abelmoschus esculentus (L.) Moench

Klasifikasi :
Kingdom: Plantae
Divisi: Tracheophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Malvales
Famili: Malvaceae
Genus: Abelmoschus
Spesies: Abelmoschus esculentus (L.) Moench

Kegunaan :
Buah dapat digunakan untuk mencegah kanker, diabetes. rongga mulut, sembelit, menurunkan kolesterol, risiko penyakit jantung, risiko cacat pada janin, memperkuat tulang dan gigi, menjaga kesehatan paru-paru, mata dan kulit

Deskripsi :
Abelmoschus esculentus adalah tanaman tahunan yang tegak, sering bercabang banyak, sedikit berkayu dengan puber berduri. Tingginya bisa mencapai 2 – 4 meter. Tanaman ini banyak dibudidayakan di daerah beriklim hangat hingga tropis untuk mendapatkan bijinya yang dapat dimakan. Ia memiliki berbagai kegunaan lain yang dapat dimakan dan sebagai obat, serta menjadi sumber serat berkualitas baik.

Bahaya yang diketahui :
Bulu pada polong biji dapat menyebabkan iritasi bagi sebagian orang dan sarung tangan harus dipakai saat memanennya. Rambut-rambut ini dapat dengan mudah dihilangkan dengan mencuci

Jangkauan :
Habitat aslinya tidak jelas.

Habitat :
Tidak diketahui dalam situasi yang benar-benar liar.

Kegunaan yang dapat dimakan :
Buah yang belum matang – dimasak sendiri atau ditambahkan ke sup, dll. Dapat digunakan segar atau dikeringkan. Berlendir, biasanya digunakan sebagai pengental pada sup, semur, dan saus. Bubuk okra kering digunakan dalam saus salad, es krim, olesan keju, dan kembang gula. Buah-buahan kaya akan pektin dan juga merupakan sumber zat besi dan kalsium yang cukup. Buah segar mengandung 740 iu vitamin A. Buah sebaiknya dipanen saat masih muda, buah yang tua akan segera berserat. Panjang buahnya bisa mencapai 20cm. Biji – dimasak atau digiling menjadi makanan dan digunakan untuk membuat roti atau dibuat menjadi ‘tahu’ atau ‘tempe’. Bijinya mengandung sekitar 20% protein dan 20% minyak. Biji sangrai adalah pengganti kopi. Mungkin pengganti kopi terbaik. Bijinya mengandung hingga 22% minyak nabati. Daun, kuncup bunga, bunga dan kelopaknya bisa dimakan dimasak sebagai sayuran. Rasa asam yang menyenangkan. Daunnya bisa dikeringkan, dihancurkan menjadi bubuk dan disimpan untuk digunakan nanti. Mereka juga digunakan sebagai penyedap rasa. Akar – bisa dimakan tapi sangat berserat. Mucilaginous, tanpa banyak rasa

Obat :
Akarnya sangat kaya akan lendir, mempunyai efek penawar rasa sakit yang kuat. Beberapa orang mengatakan mereka lebih baik daripada marsh mallow (Althaea officinalis). Lendir ini dapat digunakan sebagai pengganti plasma. Infus akar digunakan dalam pengobatan sifilis. Jus akarnya digunakan secara eksternal di Nepal untuk mengobati luka, luka dan bisul. Daunnya memberikan tapal emolien. Mereka juga digunakan sebagai emolien, sudorific atau antiscorbutic dan untuk mengobati disuria. Rebusan buah yang belum matang bersifat penawar rasa sakit, diuretik, dan emolien. Hal ini digunakan dalam pengobatan infeksi catarrhal, ardor urinae, disuria dan gonore. Buahnya dihaluskan bersama daun mudanya lalu digunakan untuk mencuci rambut dan mengobati ketombe. Bijinya bersifat antispasmodik, ramah dan stimulan. Infus biji panggang memiliki sifat sudorific. Infus bunganya digunakan untuk mengobati dahak di selaput lendir dada

Referensi :
Anonim. 2023. http://plantamor.com/species/info/abelmoschus/esculentus#gsc.tab=0. Diakses pada 29 Agustus 2023
Anonim. 2023. https://tropical.theferns.info/viewtropical.php?id=Abelmoschus+esculentus. Diakses pada 29 Agustus 2023

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *